Sabtu, 30 November 2013

TERJUN PAYUNG PERTAMA DARI BALON UDARA

Pada 22 Oktober 1797, pembuat balon dan penemu payung tanpa rangka asal Perancis, Andre-Jacques Garnerin, menjadi orang pertama yang terjun payung dari balon udara. Ia menggunakan payung sutera dan terjun di Parc Monceau, Paris, Perancis.

Garnerin adalah murid Jacques Charles, profesor yang merintis penggunaan balon. Bersama dengan saudaranya Jean-Baptiste-Olivier Garnerin, ia terlibat dalam sejumlah upaya penerbangan dengan balon udara panas. Garnerin secara berkala melakukan pengujian dan peragaan di Parc Monceau sejak 1797.

Ia sempat mengundang perhatian karena mengumumkan pada 1798 bahwa penerbangan berikutnya akan mengikutsertakan seorang perempuan sebagai penumpang. Meski didukung publik dan pers, ia dipaksa melakukan dengar pendapat dengan pihak berwajib untuk menjelaskan proyeknya. Meski sempat dilarang, Garnerin kemudian diperkenankan melanjutkan proyeknya. Citoyenne Henri dipilih untuk menjadi perempuan pertama yang terbang dengan balon udara pada 8 Juli 1798.

KOMPUTER DIGITAL ELEKTRONIK PERTAMA DIPUTUSKAN PENGADILAN

Tanggal 19 Oktober 1973, keputusan hakim Earl R Larson tentang perseteruan antara Honeywell Inc dan Sperry Rand Corp dipublikasikan dalam sebuah dokumen berjudul Finding of Fact, Conclusions of Law, and Order for Judgement setebal 248 halaman.

Perseteruan tersebut adalah tentang siapa penemu komputer digital elektronik pertama. Kerap disebutkan bahwa John Mauchly dan John Presper Eckert yang mengembangkan komputer ENIAC (Electrical Numerical Integrator And Calculator) pada 1946 merupakan perintis komputer.

Namun, sebenarnya adalah John Atanasoff dan Clifford Berry yang merancang komputer antara tahun 1939-1941, yang disebut ABC (Atanasoff-Berry Computer). Mauchly bertemu dengan Atanasoff beberapa kali antara tahun 1940-1943 tanpa menyebutkan bahwa ia sendiri sedang mengembangkan proyek komputer dan kemudian mematenkan lebih dahulu pada tahun 1947.

Pada tahun 1973, hakim Larson memutuskan bahwa Atanasoff yang berhak disebut sebagai penemu komputer dan membatalkan paten ENIAC.

PATEN UNTUK GELAS NORMANDIA

Tanggal 26 April 1552, paten pertama setelah lebih dari seratus tahun sejarah paten Inggris, diberikan kepada pembuat gelas normandia Henry Smyth. Paten tersebut merupakan surat terbuka yang menyatakan harapan dari pihak kerajaan kepada siapa saja yang membacanya.

Kata "paten" memiliki arti yang mendekati maknanya seperti sekarang adalah ketika Raja Henry VI dari Inggris pada 1449 menandatangani dokumen yang dikenal sebagai "surat paten". Disebut demikian karena suratnya terbuka, tidak menggunakan segel. Surat tersebut diberikan kepada pembuat gelas bernama John dari Utynam. Dengan surat tersebut, ia memperoleh hak eksklusif menggunakan metode rahasia untuk membuat gelas berwarna yang dipergunakan di kapel Eto College.

Setelah itu, baru Smyth lagi yang memperoleh paten dan kebetulan juga untuk produk gelas. Dengan surat tersebut, disebutkan bahwa tidak ada orang lain kecuali yang mendapatkan izin atau disetujui oleh Smyth dapat memproduksi gelas seperti yang ia buat.

KULIAH TENTANG LISTRIK DIIKLANKAN

Pada 11 April 1751, ilmuwan, penemu, dan dosen yang mengkhususkan diri pada penyelidikan tentang listrik Ebenezer Kinnersley memuat iklan di surat kabar Pennsylvania Gazette yang menyatakan bahwa ia akan memberikan kuliah tentang "Api Listrik yang Baru Ditemukan" (The Newly Discovered Electrical Fire). Kuliah semacam ini merupakan yang pertama di AS dan Eropa.

Iklan tersebut berbunyi: "Dengan ini diberikan kepada yang penasaran bahwa Rabu depan, Tuan Kinnersley mengusulkan untuk memulai sebuah kuliah tentang percobaan-percobaan pada api listrik yang baru ditemukan, berisi tidak hanya yang paling menarik perhatian yang telah dibuat dan diterbitkan di Eropa, tetapi juga sejumlah hal  baru yang dibuat di kota ini, disertai kuliah tersusun tentang sifat dan kandungan dari elemen  yang luar biasa ini."

"Api Listrik" telah menjadi perbincangan di Inggris dan daratan Eropa, tetapi tampaknya para ahli di Philadelphia, Pennsylvania melakukan penemuan-penemuan yang lebih baru. Kuliah yang diberikan Kinnersley terbukti sangat diminati dan diikuti oleh orang-orang dari berbagai kalangan.

PATEN UNTUK PENITI

Pada 10 April 1849, ahli mekanik dari New Yor, AS, Walter Hunt memperoleh paten pertama untuk peniti. Uniknya, Hunt sama sekali tidak terpikir besarnya potensi pemanfaatan peniti. Ia sedang berutang sebesar 15 dollar AS kepada seseorang. Gagasan tentang peniti muncul dalam waktu tiga jam. Setelah memperoleh paten, ia lalu menjualnya kepada perusahaan W R Grace and Company seharga  400 dollar AS sehingga dapat melunasi utang.

Ia juga merancang mesin jahit, tetapi tidak mematenkannya karena khawatir akan membuat penjahit menganggur. Belakangan, penemu bernama Elias Howe mengajukan paten atas rancangan mesin jahit. Hal ini mendorong terjadinya sengketa di pengadilan pada 1854. Hunt menggunakan jasa seorang pengacara paten untuk memenangkan perkaranya. Namun, ternyata rancangan Hunt memiliki kelemahan yang membuatnya menjadi kurang praktis untuk digunakan.

Sementara itu, di Inggris, rancangan serupa peniti diajukan oleh Charles Rowley pada 12 Oktober tahun yang sama dengan saat Hunt mematenkan rancangannya.

FOTO BULAN PERTAMA

Pada 23 Maret 1840, ilmuwan Amerika kelahiran Inggris, John William Draper, membuat foto bulan yang sukses untuk pertama kalinya. Ia sudah mencoba hal tersebut sejak akhir tahun sebelumnya. Foto diambil menggunakan peranti yang disebut daguerreotype. Alat yang menggunakan pelat tembaga perak ini adalah cikal bakal fotografi modern.

Daguerreotype merupakan hasil rancangan perintis fotografi asal Perancis Louis Daguerre berkolaborasi dengan Nicephore Niepce pada 1839. Kamera buatan  Daguerre dan Niepce ini membutuhkan waktu eksposur selama 15 menit untuk menghasilkan gambar pada pelat tembaga perak.

Draper adalah seorang guru besar kimia pada Universitas New York, New York City. Penelitiannya terhadap efek cahaya terhadap bahan-bahan kimia membawanya kepada fotografi. Ia juga menghasilkan gambar fotografisnya dengan hasil memuaskan pada 1839. Ia menghasilkan sejumlah kontribusi ilmiah yang penting di bidang energi radian, fotokimia, fotografi, dan telegrafi listrik. Ia juga berjasa membuka jalan bagi analisis spektrum.

PERTAMA KALI METEORIT DIIDENTIFIKASI

Pada 15 Maret 1806, dua potong meteorit dengan total berat 6 kilogram untuk pertama kalinya diidentifikasi sebagai chondrite. Menurut catatan, meteorit tersebut tiba di Bumi pada pukul 5.30 sore, tidak jauh dari Ales, kota di bagian selatan Perancis, tepatnya di desa Saint-Etienne-de-l'Olm dan Castelnau-Valence.

Kandungan bahan kimia organik meteorit tersebut memunculkan dugaan tentang kemungkinan adanya kehidupan_entah dalam bentuk apa pun_di bagian lain alam semesta.

Menurut pengamatan ahli kimia Swedia Jons Jacob Berzelius dan komisi yang ditunjuk oleh Akademi Perancis disebutkan bahwa meteorit tersebut "memancarkan zat aspal samar" ketika dipanaskan. Berzelius melaporkan analisis tentang meteorit Ales pada 1833 bahwa distilasi menghasilkan zat kehitaman, air alami, gas karbondioksida, dan amonia yang mengandung garam larut. Selain itu, ada bahan cokelat kehitaman yang diakui Berzelius asing baginya.

Jumat, 29 November 2013

PERTAMA KALI ELEVATOR DIPASANG DI PUSAT PERBELANJAAN

Pada 22 Maret 1857, gedung pertama yang dipasangi elevator penumpang adalah EV Haughwout Building yang berlokasi di Soho, New York, AS. Gedung mentereng tersebut diisi oleh produsen pecah-belah China dan kerap dikunjungi para pesohor pada masanya, antara lain Ny Marry Lincoln, istri Presiden Abraham Lincoln.

Elevator penumpang yang dipasang adalah buatan Otis Elevator Company milik industrialis Elisha Graves Otis. Ia memulai bisnisnya empat tahun sebelumnya dengan menjual mesin elevator pertama yang aman digunakan untuk angkutan barang pada 20 September 1853.

Pada 1854, ia menarik perhatian publik dengan sebuah demonstrasi yang berani. Ia menaiki sebuah alat yang telah dilengkapi sistem pengaman ciptaannya. Setelah mencapai ketinggian tertentu, ia memerintahkan agar tali penarik dipotong. Alat pengaman menjaga agar elevator tidak jatuh. Otis meraih sukses dan memperoleh pesanan dari berbagai pihak, sementara itu ia terus berupaya memperbaiki elevator buatannya. Sejak tahun 1889, ia telah menggunakan motor listrik untuk menggerakkan elevator.

MENDEL MEMBACAKAN KARYA ILMIAH TENTANG GENETIKA

Pada 8 Februari 1865, ilmuwan Austria Gregor Johann Mendel membacakan karya ilmiahnya dihadapan Natural History Society of Brunn di Moravia (sekarang bagian dari Republik Ceko). Karangan bertajuk Versuche uber Pflanzenhybriden (Percobaan terhadap Hibridasi Tanaman) mendapat perhatian publik lokal. Mendel melaporkan hasil penelitiannya terhadap kacang polong yang menjadi dasar dari hukum genetika.

Ia mengirimkan sekitar 40 salinan artikel kepada ahli-ahli biologi ternama Eropa, termasuk Charles Darwin, satu-satunya orang yang cukup tertarik untuk membalas. Selebihnya tidak ada yang menggubris. Ketika ditemukan kembali kemudian, salinan tersebut belum dibuka, yang berarti tidak pernah dibaca.

Sekitar 18 tahun setelah kematian Mendel, tiga ahli tanaman dari tiga negara berbeda meneliti tentang hukum keturunan dan menyadari bahwa Mendel telah menenmukan hal itu terlebih dahulu. Mendel kemudian diakui sebagai perintis dalam bidang yang kemudian dikenal sebagai genetika.

PEMBUAHAN SEL TELUR MANUSIA DALAM TABUNG REAKSI

Pada 6 Februari 1944, ahli kandungan AS Dr John Rock bekerja sama dengan ahli biologi Miriam F Menkin, berhasil membuahi dua sel telur manusia dalam tabung reaksi. Sukses tersebut dicapai setelah melakukan percobaan ratusan kali. Akan tetapi, embrio tersebut tidak dikembalikan ke dalam rahim.

Hingga akhir tahun 1930-an, keberadaan embrio belum diketahui sebelum seorang wanita terlambat menstruasi dan dinyatakan positif pada tes kehamilan. Pada 1938, Rock berkolaborasi dengan Menkin dan Arthur T Herting, seorang pakar patologi yang meneliti pembuahan pada kera. Mereka mencari tahu hasil paling awal dari konsepsi pada saluran telur yang diambil melalui pembuahan. Awalnya, sulit untuk mengenali telur yang sudah dibuahi hingga akhir 1938 mereka melaporkan berhasil mengenali telur yang dibuahi di bawah mikroskop. Mereka menghasilkan 34 telur yang dibuahi dan memberikan pengetahuan baru tentang pembuahan sel telur manusia.

Dikemudian hari, Rock lebih dikenal berkat penemuan berupa pil KB.

MESIN PENABUR BENIH DIPATENKAN

Pada 25 Januari 1799, Eliakim Spooner dari Vermont, AS, mematenkan rancangan berupa mesin penabur benih tanaman yang bekerja menggunakan gaya gravitasi. Meski menjadi mesin pertama di bidangnya yang memperoleh paten, tetapi rancangan Spooner tersebut dianggap tidak praktis. Tidak diketahui apakah rancangan tersebut sempat diproduksi.

Mesin penabur pertama yang dipatenkan di AS dan benar-benar dapat digunakan adalah rancangan Joseph Gibbons dari Michigan. Rancangan paten nomor 1.731 tersebut merupakan kombinasi dari mesin bor dengan rongga untuk menaburkan benih serta perangkat untuk mengatur volume atau banyaknya benih yang ditabur.

Dalam paten tersebut, Gibbons menyatakan bahwa rancangannya tidak berbeda jauh dengan rancangan-rancangan sejenis lainnya. Hanya saja perbedaan mendasar sekaligus pengembangan yang dilakukan adalah terkait kemampuan rancangannya dalam menentukan dan mengatur kapasitas rongga untuk menampung benih yang hendak ditabur. Itu sebabnya, rancangan Gibbons tersebut diberi judul "Pengembangan dalam Penanam Benih".

FORD SELESAIKAN MESIN BERBAHAN BAKAR PERTAMANYA

Tanggal 24 Desember 1893 Henry Ford menyelesaikan mesin berbahan bakar pertamanya. Ia dan istrinya menguji mesin kecil satu silinder tersebut di dapur mereka.

Kala itu Ford merupakan kepala insinyur uap pada pabrik utama Detroit Edison Company yang bertanggung jawab menjaga layanan listrik kota agar menyala 24 jam sehari. Ia tidak memiliki jam kerja tetap, tetapi harus siaga setiap waktu. Maka, ia memiliki cukup banyak waktu luang untuk mengerjakan berbagai rancangan yang diminatinya.

Ford terus mengembangkan rancangan mesin berbahan bakarnya. Tiga tahun kemudian, pada 1896 untuk pertama kalinya ia menguji coba kendaraan buatannya yang diberi nama Quadricycle. Kendaraan berbahan bakar etanol tersebut memiliki dua silinder dan mampu menghasilkan daya sebesar empat tenaga kuda. Quadricycle menjadi fondasi pengembangan mobil selanjutnya sebelum akhirnya mendirikan Ford Motor Company pada 1903.

KAMERA POLAROID PERTAMA DIPASARKAN

Tanggal 28 November 1948 kamera Polaroid Land pertama kali dipasarkan, yaitu seri 40 model 95. Kamera ini dapat dibeli di toko serba ada di Boston, AS, seharga 89,75 dollar AS. Model 95 ini dipasarkan hingga tahun 1953 dan merupakan kamera langsung jadi pertama yang menuai sukses komersial. Kamera ini mampu menghasilkan foto berwarna sepia dalam waktu semenit.

Pendiri Polaroid Edwin H Land memperkenalkan dan memperagakan temuannya berupa fotografi instan pada pertemuan Optical Society of America pada tahun 1947. Sebelumnya, Land dikenal sebagai penemu filter lensa polaroid yang digunakan pada kacamata matahari (sunglasses).

Polaroid terus berkibar melalui produk-produk kamera langsung jadi atau kamera instan hingga akhirnya pada Februari 2008 memutuskan untuk menghentikan semua produksi terkait maraknya fotografi digital.

TRANSIT VENUS DIAMATI PERTAMA KALI

Tanggal 24 November 1639, tepatnya pukul tiga sore, merupakan saat dimana fenomena yang dikenal sebagai "transit Venus" dimulai menurut perhitungan astronom Inggris, Jeremiah Horrocks.

Horrocks meyakini bahwa tabel yang disusun astronom Belanda, Philippe van Lansberge, tentang perkiraan posisi planet adalah keliru ketika astronom Jerman Johannes Kepler memprediksikan bahwa transit Venus akan terjadi pada 1631. Mengacu pada prediksi Kepler, Horrocks kemudian melakukan perhitungan sendiri dan menurut dia transit tidak terjadi sekali, melainkan berselisih delapan tahun. Ia pun mempersiapkan pengamatan pada hari yang diperkirakan.

Menggunakan teleskop, ia memproyeksikan posisis matahari pada selembar keertas. Berdasarkan pengamatan, ia melakukan perhitungan dan menemukan bahwa sollar parallax (perbedaaan posisi matahari dibandingkan yang tampak dari bumi) nilainya lebih kecil ketimbang yang dicatat sebelumnya. Risalah Horrocks yang bertajuk Venus in Sole Visa kemudian diterbitkan Johannes Hevelius pada 1662.

PATEN PERTAMA UNTUK MOBIL BERBAHAN BAKAR BENSIN

Tanggal 5 November 1895, George B Selden dari Rochester, New York, AS, memperoleh paten pertama untuk mobil berbahan bensin dengan nomor 549.160.

Selden mendaftarkan temuannya yang disebut "road engine" tersebut pada 8 Mei 1879. Namun ia tidak hanya menjelaskan tentang mesin, melainkan juga sistem setir, kopling dan starter. Menurut Selden, kombinasi dari komponen-komponen tersebutlah yang membuat "road engine" layak dipatenkan.

Sebagai pengacara hak paten, Selden sangat paham tentang seluk beluk pengajuan paten. Ia mengirimkan sejumlah perubahan (ammendments) sehingga dibutuhkan waktu 16 tahun untuk proses hukum sebelum aplikasinya disetujui. Sementara itu, selama tahun berjalan, pihak lain juga mengembangkan konsep mobil, yang pada akhirnya membuat paten Selden lebih bernilai. Akhirnya meskipun tidak pernah memproduksi temuannya, Selden dapat mengklaim paten yang didaftarkannya pada 1895.

APOLLO 11 MENDARAT DI BULAN

Pada 20 Juli 1969, misi luar angkasa AS, Apollo 11, sukses mendarat di Bulan tepat pukul 20.18 waktu UTC/GMT. Enam jam kemudian, Neil Armstrong menjadi manusia pertama yang menjejakkan kaki di Bulan. Pada momen bersejarah tersebut, Armstrong mengucapkan kalimat terkenal, "Satu langkah kecil bagi manusia, satu lompatan raksasa bagi kemanusiaan."

Menyusul keberhasilan Uni Soviet meluncurkan Satelit Sputnik ke luar angkasa pada 1957, AS seperti kebakaran jenggot. Pada 1961, Presiden John F Kennedy mengumumkan bahwa AS akan mendaratkan manusia ke bulan pada akhir dekade 1960-an. Lalu dimulailah proyek Apollo. Setelah percobaan berkali-kali, misi Apollo 11 berhasil mewujudkan cita-cita tersebit delapan tahun kemudian.

Selain Armstrong, astronot lain yang turut serta adalah Edwin "Buzz" Aldrin, dan Michael Collins. Armstrong dan Aldrin sempat menjejakkan kaki di Bulan, sedangkan Collins menanti di orbit bulan. Setelah itu, total ada 12 orang dalam enam misi Apollo berbeda yang menjejakkan kaki di Bulan. terakhir adalah Eugene Cernan pada 1972.

SATURDAY NIGHT FEVER

Pada tanggal 7 Juni 1976, sebuah artikel bertajuk "The Tribal Rites of the New Saturday Night" karya Nik Cohn dipublikasikan di majalah New York.

Barangkali tidak banyak yang tahu karya tersebut dan penulisnya. Namun, tulisan tersebut menjadi inspirasi dari film bertajuk Saturday Night Fever yang melambungkan disko menjadi salah satu genre musik setahun kemudian. Film ini dengan soundtrack antara lain Stayin' Alive dari Bee Gees dan If I Can't Have You dari Yvonne Elliman tak pelak menjadi salah satu ikon dari budaya pop yang akan terus dikenang sepanjang zaman.

Tulisan Cohn bercerita tentang impian dan perjuangan seorang penari disko Amerika-Italia dan kelompoknya di Kawasan Bay Ridge, Brooklyn. Dalam versi film, tokoh Tony Manero diperankan oleh John Travolta

ZAHA HADID

Zaha Hadid lahir di pada tahun 1950 di Baghdad, Irak. Dia menerima gelar di bidang matematika dari American University di Beirut sebelum pindah belajar di Architectural Association School of Architecture di London.

Setelah lulus dia bekerja dengan mantan gurunya, Rem Koolhaas dan Elia Zenghelis di kantor Metropolitan Architecture, yang menjadi mitranya di tahun 1977. Bersama dengan Koolhaas dia bertemu dengan insinyur Peter Rice yang memberi dukungan dan dorongan awal, pada saat pekerjaan awalnya sulit untuk membangun. Pada tahun 1980 ia mendirikan perusahaan sendiri yang berbasis di London.

Selama tahun 1980 ia juga mengajar di Architectural Association. Dia juga mengajar di lembaga bergengsi di seluruh dunia, ia menjabat ketua Tange Kenzo di Graduate School of Design, Harvard University, ketua Sullivan di University of Illinois di Chicago School of Architecture, Guest Professorships di Hochschule fur bildende Künste Hamburg, Knowlton School of Architecture, di The Ohio State University, Master Studio di Columbia University, New York dan di Eero Saarinen Architectural Design at The Yale School of Architecture di New Haven, Connecticut. Selain itu, ia menjadi anggota kehormatan American Academy of Arts and Literature dan Honorary Fellow dari American Institute of Architects.

Zaha Hadid seorang pemenang kompetisi internasional, secara teoritis berpengaruh dan inovaif, sejumlah desain Hadid menang walau tidak dibangun, terutama The Peak Club di Hongkong (1983), dan Cardiff Bay Opera House di Wales (1994). Pada tahun 2002 Hadid memenangkan kompetisi desain internasional untuk merancang Singapore’s One-North Masterplan. Pada tahun 2005, desainnya memenangkan kompetisi untuk New City Casino of Basel, Swiss.

Pada tahun 2004 Hadid menjadi wanita pertama sekaligus wanita muslim pertama penerima Pritzker Architecture Prize, setara Hadiah Nobel. Sebelumnya, dia telah dianugerahi CBE untuk layanan arsitektur. Dia adalah Anggota Dewan editor Encyclopædia Britannica. Pada tahun 2006, Hadid di hormati dengan retrospektif mencakup seluruh pekerjaannya di  Museum Guggenheim di New York. Pada tahun itu ia juga menerima gelar Kehormatan dari American University di Beirut.
Perusahaan desain arsitektur Zaha Hadid “Zaha Hadid Architects” memiliki lebih dari 350 orang yang kuat, yang berkantor pusat di Victorian Former School Building di Clerkenwell, London. Pada tahun 2008, ia menyandang peringkat ke-69 dalam daftar Forbes “100 Wanita Dunia Paling Berpengaruh.” Pada tanggal 2 Januari 2009, ia menjadi Guest Editor di “BBC’s flagship morning radio news programme,  Today.” Pada tahun 2010 dia dinobatkan oleh majalah Time sebagai 100 pemikir berpengaruh di edisi 2010. Pada bulan September 2010, The British Magazine New Statesmen menenmpatkan Zaha Hadid di nomor 42 dalam survei tahunan mereka dari “50 tokoh dunia paling berpengaruh 2010.”

Dia memenangkan Stirling Prize dua tahun berturut-turut pada 2010, untuk salah satu karyanya yang paling terkenal, Maxxi di Roma, dan di 2011 untuk Evelyn Grace Academy, sebuah sekolah berbentuk huruf Z di Brixton. Hadid adalah desainer dari “Dongdaemun Design Plaza & prk” di Seoul, Korea Selatan, yang diharapkan dapat menjadi pusat perayaan untuk kota ini.
Dia juga telah melakukan beberapa pekerjaan profil tinggi interior, termasuk Mind Zone dan Feet Zone di Millenium Dome di London serta menciptakan “Fluid Furniture Installations” dalam lingkungan Home House Private Members Club Georgian di Marylebone, dan Z.CAR Hydrogen-Powered, mobil roda tiga.

Pada tahun 2009, ia bekerjasama dengan merk pakaian Lacoste, untuk membuat mode, high fashion, dan boot canggih. Pada tahun yang sama, dia juga bekerjasama dengan manufaktur barang kuningan Triflow Concepts untuk menghasilkan dua desain baru yang di dalamnya terkandung gaya arsitektur parametrik ciri khasnya.

Pada tahun 2007, Zaha Hadid mendesain Moon System Sofa untuk produsen furnitur Italia terkemuka B & B Italia.

Kamis, 28 November 2013

ANUGERAH SASTRA KHATULISTIWA

Sebagai karya yang menuntut kepiawaian berbahasa, meramu isi, membaca situasi sosial, serta memadukannya dengan kreativitas, sastra layak diberi apresiasi tinggi. Terlebih, apresiasi dapat menjadi pemicu semangat bagi penulis untuk melanjutkan cita-cita berkarya. Dengan dasar pemikiran itulah Richard Oh, salah satu penulis senior Indonesia, bersama dengan pebisnis Takeshi Ichiki, penulis Danarto, penyair Sutardji Calzoum Bachri, serta beberapa sastrawan lain mencetuskan diselenggarakannya ajang Anugerah Sastra Khatulistiwa atau  Khatulistiwa Literary Award sejak tahun 2000.

Anugerah Sastra Khatulistiwa adalah penghargaan tertinggi untuk karya-karya sastra di Indonesia. Setiap tahunnya, ditetapkan karya-karya sastra terbaik dengan kategori puisi dan prosa yang terbit dalam kurun 12 bulan. Selain itu, ada pula kategori penulis muda berbakat khusus untuk penulis karya pertama dengan umur di bawah 30 tahun. Semua karya dipilih langsung oleh para juri yang terdiri atas sastrawan, akademisi, dan wartawan kebudayaan.

 Ajang telah ini memunculkan nama-nama penulis berkualitas, sebut saja Ayu Utami, Okky Madasari, Arafat Nur, Linda Christanty, Zeffrey Alkatiri, Gus tf Sakai, Acep Zamzam Noor, dan sebagainya. Para penulis ini pun kian mantap menekuni sastra sebagai jalan hidup mereka.

Rabu, 27 November 2013

WAYANG BEBER

Pelestarian Padukan Tradisi dan Pembaruan

SOLO, KOMPAS – Pelestarian wayang beber perlu memadukan upaya mempertahankan tradisi sekaligus mendorong pembaruan. Masyarakat mengetahui bentuk asli wayang beber dan mengikuti perjalanan wayang beber sesuai perkembangan zaman.
    “Upaya mendokumentasikan kembali gambar wayang beber tradisi, lalu mereproduksi sama penting dengan pembaruan atau modifikasi wayang beber,” kata pemerhati cerita panji Taufiq Rahzen pada diskusi “Wayang Beber, antara Inspirasi dan Transformasi” yang diadakan Balai Soedjatmoko, Selasa (26/3).
     Narasumber lain adalah dosen Desain Komunikasi Visual Institut Seni Indonesia Yoyakarta Indiria Maharsi, dosen Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Suatmadji, dan moderator Yunanto Sutyastomo. Diskusi melengkapi Pameran Seni Rupa yang ditandai pertunjukan wayang beber tradisi dari Pacitan dengan dalang Ki Supani dan wayang beber kontemporer dengan dalang Tri Ganjar Wicaksono.
      Suatmadji mengatakan, pertunjukan wayang beber tradisi saaat ini hanya ditemukan di Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta, dan di Donorojo, Pacitan, Jawa Timur. Sebagian besar menyajikan cerita panji tentang cerita-cerita rakyat. Berbeda dengan Mahabharata dan Ramayana dari India, cerita panji dinilai cerita asli Indonesia, yang dibuktikan dari lokasi cerita yang menyebut Kerajaan Kediri dan Daha.
     “Wayang beber Pacitan memperlihatkan pengaruh Hindu, sedangkan wayang beber Wonosari lebih kentara pengaruh Islamnya. Terlihat dari visualnya,” kata Suatmadji, peneliti Studi Wayang Beber Pacitan 1978.
     Menurut Indiria Maharsi, mengutip disertasi Marcel Bonef dari Perancis yang meneliti wayang beber Jawa, wayang beber cikal bakal komik. Indiria menemukan komponen-komponen penyusun wayang beber sama dengan komik, seperti panel, batas, dan cerita berururtan.
     “Lewat transformasi ke lukisan atau komik, kita bisa membuat wayang beber lebih dikenal masyarakat,” kata Indiria.


Sumber: Harian Kompas, Kamis, 28 Maret 2013

FESTIVAL DAYAK

300 Ornamen Anyaman Dipamerkan

JAKARTA, KOMPAS – Sebanyak 300 anyaman khas Dayak yang didominasi jenis keranjang, tikar, dan topi ditampilkan pada Festival Seni Anyam Adi Kriya yang dibuka Rabu (27/3) malam di Bentara Budaya Jakarta. Festival yang berlangsung hingga 7 April itu juga diisi serangakaian diskusi dari sisi sosial, budaya, dan teknik arsitektur, serta pameran foto.
     Seluruh ornamen itu berasal dari delapan subsuku Dayak di Kalimantan Timur. “Ini sungguh kesempatan yang sangat baik untuk menampilkan anyaman terbaik di dunia,” kata John H McGlynn dari Yayasan Lontar pemrakarsa festival yang didukung Yayasan Bhakti Total Bagi Indonesia Lestari, kemarin. Malam kemarin, pembukaan diikuti peluncuran buku Plaited Arts from the Borneo Rainforest (Bernard Sellato, editor), hasil penelitian 20 tahun seni anyam.
     Presiden Majelis Adat Dayak Nasional yang juga Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang mengatakan anyaman Dayak bukan hanya sebatas ornamen. Ada makna sangat dalam yang memperlihatkan relasi masyarakat Dayak dengan Tuhan, sesama, dan lingkungan. Namun, itu semua terancam alih fungsi hutan dan lahan yang masif.
     Theodora Hangin, penganyam dan pemuka adat Dayak, mengatakan, sebelum menganyam ada ritual tumat yang harus dijalankan. Penganyam duduk berdoa berdiam diri. Larangan berbicara selama menganyam diberlakuakan. “ Satu motif selesai, penganyam meneriakkan ‘palop’ yang artinya sudah selesai. Tujuannya agar hati ceria,” katanaya.
     Kualitas anyaman Dayak ada pada kehalusan, daya tahan, dan komplesitasnya. Penganyam hanya membayangkan pola lalu menuangkannya. Festival juga diisi pameran foto Kalimantan tahun 1920-1925 oleh fotografer Jerman, Gregor Krause.



Sumber: Harian Kompas, Kamis, 28 Maret 2013

Rabu, 20 November 2013

JIB BOK, AWALI RITUAL MELEPAS KEPERGIAN

     Tionghoa merupakan salah satu etnis yang sangat menjaga tradisi leluhurnya. Walaupun sudah tersebar di beberapa negara dan tempat serta telah berasimilasi dengan budaya setempat, beberapa etnis Tionghoa masih menjaga budaya tersebut. Hal itu antara lain bisa dilihat pada rangkaian ritual kematian.
     Mengutip dari buku Media, Kematian, dan Identitas Budaya Minoritas karya Iwan Awaluddin Yusuf, dalam pemakaman etnis Tionghoa tradisional, terutama bagi yang beragama Konghucu, rangkaian ritual upacara kematian masih dilaksanakan dengan budaya leluhur yang kental.
     Semua ini dilakukan dengan sakral dan khidmat dengan berbagai tahapan.
     Upacara tradisional kematian Tionghoa diawali dengan upacara sembahyang tutup peti, atau Jib Bok dalam bahasa Hokian. Jib berarti masuk, sedangkan Bok artinya peti. Jadi, Jib Bok adalah upacara memasukkan jenazah ke dalam peti mati.
     Selama disemayamkan, jenazah sudah diberi penghormatan, dipimpin oleh padri atau disebut juga Sai Kong atau Thokong (Bikhu atau Bikhuni). Sanak keluarga berkumpul dengan mengenakan pakaian berkabung. Mereka semua diminta untuk membakar dupa, berlutut, dan mengelilingi peti mati berulang-ulang sebagai tanda hormat. Anak sulung (laki-laki) memegang Tong Huan, suatu benda yang terbuat dari ranting-ranting bambu sebagai alat sembahyang selama ritual berlangsung.
     Jenazah tersebut dimasukkan ke dalam peti setelah ditetapkan hari dan jamnya untuk dilakukan penitupan peti. Jenazah tersebut masukkan bersama-sama barang-barang kesukaan almarhum kemudian petinya dipenuhi dengan uang kertas sembahyang. Setelah semuanya selesai dimasukkan, peti bersiap untuk ditutup dan upacara berlanjut ke ritual selanjutnya, yaitu memaku peti jenazah.
     Pada saat paku pertama hendak ditancapkan, padri mengucapakan kalimat, “It thiam teng, po pi kia sai” yang artinya “paku pertama diberkatilah anak menantu”. Demikian seterusnya sampai paku ke empat. Setelah itu, diadakan doa dengan harapan agar meringankan dosa yang diperbuat oleh orang yang meninggal itu.
     Menggeser peti mati, dalam budaya Tionghoa, harus dilakukan hati-hati dan tidak bisa sembarangan. Saat menggeser, jangan sampai peti mati menyentuh kusen pintu rumah, roh almarhum akan tinggal di tempat yang tersenggol dan bisa mengganggu kehidupan sehari-hari.

Selasa, 19 November 2013

GOTTFRIED WILHELM LEIBNIZ (1646-1716)

     Gottfried Wilhelm Leibniz adalah seorang jenius universal, seorang pakar dalam hukum, agama, filsafat, kesusastraan, politik, geologi, sejarah, dan matematika. Lahir di Leipzig, Jerman, ia mendaftar di Universitas Leipzig dan meraih gelar doktor dari Universitas Altdrof. Seperti Descartes, yang karyanya ia pelajari, Leibniz mencari suatu metode universal dengan mana yang ia dapat memperoleh pengetahuan dan memahami kesatuan sifat-sifat dasarnya. Salah satu keinginan besarnya adalah mendamaikan keyakinan Katolik dan Protestan.
     Bersama dengan Isaac Newton, ia berbagi penghargaan untuk penemuan kalkulus. Masalah prioritas menyebabkan pertentangan yang tidak henti-hentinya antara pengikut dua orang besar ini, satu Inggris,yang lainnya Jerman. Sejarah menjadi hakim bahwa Newtonlah yang pertama mempunyai pemikiran utama (1665-1666), tetapi bahwa Leibniz menemukan mereka secara tersendiri selama tahun 1673-1676. Dengan kebesarannya itupun, Leibniz tidak menerima kehormatan seperti yang dicurahkan pada Newton. Ia meninggal sebagai orang kesepian. Pemakamannya hanya dihadiri seorang pelayat yaitu sekretarisnya.
     Mungkin Leibnizlah pencipta lambang-lambang matematika terbesar. Kepadanya kita berhutang nama-nama kalkulus diferensial dan kalkulus integral, sama halnya seperti lambang-lambang baku dy/dx dan  f untuk turunan dan integral. Istilah fungsi dan penggunaan secara konsisten dari = untuk kesamaan merupakan sumbangan-sumbangan lainnya. Kalkulus berkembang jauh lebih cepat di daratan Eropa dari pada di Inggris, sebagian besar disebabkan oleh keunggulan perlambangannya.                                             

http://www.gwleibniz.com
“Penemuan Leibniz letaknya dalam arah di  mana semua perkembangan modern dalam ilmu terletak,dalam membangun ketrampilan,simetri,dan harmoni,yaitusifat mencakupi dan ketajaman ketimbang menangani masalah-masalah tunggal,yang penyelesaiannya para pengikut segera mencapai ketrampilan yang lebih besar dari pada dirinya sendiri.” (J.T. Merz)

BLAISE PASCAL (1623-1662)

     Blaise Pascal lahir di Clermont, Perancis, seorang anak yang sakit-sakitan yang diganggu oleh kesehatan selama hidupnya yang singkat. Pada usia 12 tahun ia mulai mempelajari geometri. Di bidang inilah ia membuat sumbangan matematisnya yang terbesar. Bersama orang sebangsanya, Pierre Fermat, ia diberi penghargaan dengan perintisan pengkajian serius teori probabilitas. Nama segitiga Pascal diberikan kepada susunan bilangan yang terdiri dari koefisien-koefisien binomial. Gagasannya ini mempengaruhi Leibniz dan melalui dia penemuan kalkulus.
     Pada usia 19 tahun ia menciptakan mesin penambahan yang pertama. Alat ini dengan roda yang diputar tangan, adalah leluhur primitif dari kalkulator elektronika dan komputer sekarang.
     Bahkan lebih dari pada prestasi ilmiahnya, Pascal diabadikan oleh tulisan-tulisan keagamaannya. Penseesnya adalah kesusatraan klasik yang amat besar. Sementara ia berfikir bahwa hanya penalaran merupakan dasar untuk pengetahuan dalam ilmu dan matematika. Ia mengatakan bahwa misteri dari keyakinan tersembunyi dari penalaran dan seharusnya diterima pada kewenangan injil. Dan dalam analisis akhir, Pascal akan meminta dengan tegas bahwa keyakinan lebih tinggi dari pada penalaran.

http://images.fineartamerica.com
“Penalaran adalah metode yang lambat dan berliku-liku dengan nama mereka yang tidak mengetahui kebenaran menemukannya .Hati mempunyai penalaran sendiri sedangkan penalaran itu tidak mengetahuinya.” (Blaise Pascal) 

AUGUSTIN-LOUIS CAUCHY (21 AGUSTUS 1789 – 23 MEI 1857)

    Lahir di Paris dan dididik di Ecole Polytechnique. Karena kesehatan yang buruk ia dinasehatkan untuk memusatkan pikiran pada matematika. Selama karirnya ia menjabat mahaguru di Ecole Polytechnique, Sorbonne, dan College de France. Sumbangan-sumbangan  matematikanya cemerlang dan mengejutkan dalam jumlahnya. Produktifitasnya sangat hebat sehingga Academy Paris memilih untuk membatasi ukuran makalahnya dalam majalah ilmiah untuk mengatasi keluaran dari Cauchy.
     Cauchy seorang pemeluk Katolik saleh dan pengikut Raja yang patuh, dengan menolak bersumpah setia kepada pemerintah Perancis yang berkuasa dalam tahun 1830. Ia mengasingkan diri ke Italia untuk beberapa tahun dan mengajar di beberapa institut keagamaan di Paris, sampai sumpah kesetiaan dihapuskan setelah revolusi 1848.
     Cauchy mempunyai perhatian luas. Ia mencintai puisi dan mengarang suatu naskah dalam ilmu persajakan Bahasa Yahudi. Keimanannya dalam beragama mengantarnya mensponsori kerja sosial untuk ibu-ibu tanpa nikah dan narapidana.
     Walaupu kalkulus diciptakan pada akhir abad ke-17, dasar-dasarnya tetap kacau dan berantakan, sampai Cauchy dan rekan sebayanya (Gauss, Abel, dan Bolzano) mengadakan ketelitian baku. Kepada Cauchy kita berhutang pemikiran  pemberian dasar kalkulus pada definisi yang jelas dari konsep limit. Semua buku ajar modern mengikuti paling sedikit dalam intinya penjelasan kalkulus yang terinci oleh Cauchy.

“Karya termasyhur (Cours d’analyse dari Cauchy) harus dibaca oleh siapa saja yang mencintai ketelitian dalam penyelidikan matematis.” (Niels Hendrik Abel) 

ARCHIMEDES (287 SM-212 SM)

     Archimedes dari Syracuse, tanpa diragukan, merupakan matematikawan terbesar dari zaman purbakala. Keturunan Yunani, ia menerima pendidikan di Alexandria, pusat pengajaran dan kebudayaan Yunani. Pada masanya sendiri ia terkenal sebagai pencipta dan seorang ilmuwan praktis. Ia menciptakan sekrup Archimedes untuk memompa air. Ia menyatakan sifat-sifat katrol dan pengungkit (“berikan saya tempat untuk berdiri, dan akan saya gerakkan bumi”). Ia membengun sebuah model mekanis yang meniru gerakan bulan dan planet-planet, dan_untuk memuaskan Raja Syracuse_ia menemukan cara untuk memutuskan apakah mahkota raja dibuat dari emas asli tanpa meleburnya (prinsip daya apung Archimedes).
     Penemuan-penemuan dan perkakas-perkakas praktis untuk Archimedes  hanyalah hiburan belaka. Tulisan-tulisannya yang terbaik dan fikirannnya yang paling tajam dicurahkan ke bagian dari matematika yang sekarang dikenal sebagai kalkulus integral. Dengan memakai metode (metode keletihan) dimana ia menjumlahkan sejumlah besaran-besaran yang sangat kecil. Sumbangan-sumbangannya antara lain adalah rumus luas lingkaran, luas dari potongan parabol, luas elips, volume dan luas permukaan bola, dan volume kerucut dan benda-benda putar lain. Ia dikatakan telah meminta kepada teman-temannya agar di atas batu nisannya diletakkan sebuah bola yang berisi tabung berukir, ditulisi dengan hasil bagi volume bola dan tabung tersebut.

http://www-history.mcs.st-and.ac.uk/

“(Karya-karya Archimedes) tanpa terkecuali, merupakan monumen dan eksposisi matematis; pembukaan rahasia sedikit demi sedikit dari rencana penyerangan, pengadaan yang mengagumkan dari usulan-usulan, penghilangan yang tegas dari segala sesuatu yang tidak segera berkaitan dengan tujuan akhir dari keseluruhannya, sangat menakjubkan dalam kesempurnaannya bagai menciptakan suatu perasaan sama untuk terpesona dalam pikiran pembaca.” (Sir Thomas Heath)

GEORG FRIEDRICH BERNHARD RIEMANN (1826-1866)

       Bernhard Riemann menerima pendidikan dini dari ayahnya, seorang pendeta Protestan Jerman. Pada waktu ia memasuki pendidikan tinggi tahun 1846, maksudnya adalah mempelajari ilmu agama dan ilmu bahasa-bahasa. Beruntung untuk matematika, ia memilih Universitas Gottingen, yang telah dan selama 100 tahun berikutnya tetap merupakan pusat matematika dunia. Di sana ia terpengaruh W.E. Weber, seorang fisikawan kelas satu dan Karl F. Gauss, matematikawan besar saat itu. Seseorang tidak perlu menginginkan guru yang lebih baik. Pada tahun 1851 ia menerima Ph.D –nya di bawah Gauss. Setelah itu ia tinggal di Gottingen untuk mengajar. Ia meninggal karena TBC 15 tahun kemudian.
     Hidupnya sangat singkat, hanya 39 tahun. Ia tidak mempunyai waktu untuk menghasilkan karya matematika sebanyak yang dihasilkan Cauchy atau Euler, tetapi karyanya mengagumkan untuk kualitas dan kedalamannya. Makalah-makalah matematisnya menetapkan arah baru dalam teori fungsi kompleks memprakarsai studi mendalam dari apa yang sekarang ini disebut topologi, dan dalam geometri memulai perkembangan yang memuncak 50 tahun kemudian dalam teori relativitas Einstein.
    Walaupun Newton dan Leibniz mempunyai suatu versi tentang integral dan mengetahui Teorema dasar dari kalkulus integral, Riemann lah yang memberi kita definisi modern tentang integral tertentu. Untuk menghormatinya disebut integral Rieman.

 “ Dengan Bernhard Riemann, pengganti Dirichlet di Gottingen, kita sampai pada orang yang lebih dari pada yang mempengaruhi jalannya matematika modern. “ (Dirk J. Struik)


http://legacy.futura-sciences.com


Senin, 18 November 2013

GRIYA UNIK KHAS NUSANTARA

Rumah tradisional seringkali dianggap sebagai budaya primitif. Namun, sejatinya rumah tradisional Indonesia memiliki rancang bangun yang brilian, eksotis, dan multifungsi, serta menyesuaikan latar geografisnya. Rumah-rumah ini berdiri tidak sekadar karena proses desain, tetapi karena kultur masyarakatnya. Berikut ini merupakan beberapa rumah tradisional  Indonesia yang menarik untuk dilihat, dikutip dari majalah National Geographic Indonesia.

Omo Nifolasara
Masih ingat gempa bumi yang terjadi di Nias Selatan, Sumatera Utara pada tahun 2005 silam ? Di saat sebagian besar infrastruktur dan bangunan lainnya porak poranda, Omo Nifolasara, rumah adat paling besar dan ditempati keluaraga raja, tetap berdiri tegak. Bangunan ini bisa kuat karena struktur tiang penyangga yang tegak (ehomo) dan tiang penyangga diagonal (ndriwa). Keduanya tidak langsung ditanam dalam tanah, tetapi bertumpu pada umpak batu di bawah bangunan. Hasilnya ketika gempa, tiang tersebut bergeser mengikuti gaya horizontal gempa.

Betang
Rumah ini merupakan rumah tradisional suku Dayak yang tinggal di hulu Sungai Kapuas. Rumah ini berbentuk panjang dan dihuni turun-temurun oleh sejumlah keluarga. Betang memiliki tiang panggung berukuran lebih dari satu meter dan beratapkan sirap dari kayu ulin. Betang memliki makna lebih dari sekadar tempat berlindung. Di sana ada makna persatuan , gotong-royong, dan tenggang rasa. Hal ini terlihat dari jumlah pintu yang bisa mencapai belasan pintu. Satu pintu bisa dihuni dua sampai empat keluarga. Karena selalu tinggal bersama-sama, tercapai sebuah keakraban dan harmonisasi antara manusia  juga.

Uma Lengge

Rumah ini berda di Sumbawa, Nusa tenggara Barat. Bersanggakan tiang kayu dan beratapkan alang-alang, rumah berbentuk limas ini sudah dikenal sejak lima abad silam. Rumah ini dibangun secara bergotong-royong. Uniknya, jumlah tiang penyangga bisa menentukan status sosial dan tingkat ekonomi sang empunya rumah. Uma Lengge memiliki tiga tingkat dengan fungsinya masing-masing. Lantai satu untuk menerima tamu dan upacara adat, lantai dua untuk tempat tidur dan dapur, dan lantai tiga untuk menyimapan bahan makanan. 

Minggu, 17 November 2013

PASKAH DAN REVOLUSI KALENDER MASEHI

Oleh M ZAID WAHYUDI

PENENTUAN  HARI RAYA

     Jika Natal selalu dirayakan setiap tanggal 25 Desember tanpa membedakan hari, perayaan Paskah selalu jatuh pada hari Minggu dengan tanggal yang berbeda setiap tahun. Meski demikian, Paskah selalu jatuh antara 22 Maret dan 25 April. Tahun ini Paskah jatuh pada 31 Maret.
     Penentuan Natal mengacu pada sistem penanggalan Matahari (solar). Acuannya adalah waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengelilingi Matahari satu putaran penuh. Adapun Paskah ditentukan berdasar sistem penanggalan Bulan-Matahari (luni-solar), paduan sistem penanggalan Matahari dan penanggalan Bulan.
     Claus Tendering dalam Frequently Asked Question about Calendars (2005) menyatakan  secara sederhana, perayaan Paskah jatuh pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama, setelah Matahari melintasi titik musim semi (vernal equinox). Jika bulan purnama jatuh pada hari Minggu, Paskah jatuh pada hari Minggu berikut.
     Ketentuan yang diambil dari keputusan Konsili Nicea tahun 325 Masehi itu dimaksudkan agar perayaan Paskah yang merupakan peringatan kebangkitan Yesus dilaksanakan pada hari dan musim yang sama dengan saat terjadinya peristiwa itu sekitar tahun 30 Masehi.
     Saat itu, kalender Masehi yang digunakan mirip saat ini. Kalender ini digunakan sejak tahun 45 sebelum Masehi di masa Julius Caesar sehingga disebut kalender Julian. Hal yang membedakan adalah panjang satu tahun ketika itu didefinisikan sebanyak 365,25 hari.
     Bulan purnama yang dijadikan acuan penentuan Paskah adalah bulan purnama (Paschal full moon), bukan bulan purnama dalam perhitungan astronomi modern. “Bulan purnama Paskah jatuh pada hari terjadinya bulan purnama astronomi,” kata peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Emmanuel Sungging Mumpuni, Selasa (26/3). Dalam astronomi modern, bulan purnama merupakan satu waktu terjadinya kesegarisan antara Bulan-Bumi-Matahari. Badan Penerbangan Antariksa Amerika Serikat menyebut, bulan purnama astronomi pada Maret 2013 terjadi pada Rabu (27/3) pukul 09.27 waktu universal (16/27 WIB). Sesaat sebelum dan sesudahnya, Bulan belum atau sudah melewati fase purnama walau dalam pandangan manusia Bulan terlihat purnama.
     Waktu Matahari melintasi titk musim semi berdasar Konsisli Nicea ditetapkan pada 21 Maret setiap tahun. Dalam astronomi modern, waktu matahari melintasi titik musim semi bervariasi antara 19-21 Maret . Data timeanddate.com menyebut titik musim semi 2013 terjadi pada Rabu (20/3) pukul 11.02 waktu universal atau 18.02 WIB.
     Menurut Sungging, penentuan bulan purnama astronomi dan waktu matahari melintasi titik musim semi hinggga orde menit seperti saat ini perlu kemampuan memahami orbit Bulan, pergerakan bumi, hingga gangguan benda-benda langit lain. Kemampuan ini belum dimiliki para astronom abad IV.
     Namun, jika perhitungan modern dijadikan acuan, akan muncul kerumitan baru soal titik acuan untuk menentukan waktu Paskah secara global akibat perbedaan waktu antarnegara. Bulan purnama astronomi hanya terjadi pada satu waktu tertentu sehingga hanya daerah tertentu di Bumi yang bisa mengamati.
     Pada abad XVI baru disadari perayaan Paskah tidak tepat sesuai ketentuan awal. Menurut  LE Doggett dalam Calendars, yang mengutip P  Kenneth Seidelmann dalam Explanatory Supplement to the Astronomical Almanac, mundurnya perayaan Paskah terjadi karena titik musim yang dijadikan acuan terjadi lebih cepat 10 hari. Artinya saat itu tanda Matahari mencapai titik musim semi sudah terjadi, tapi waktu di kalendernya belum.
     Titik musim semi merupakan penanda datangnya musim semi di belahan Bumi utara dan musim gugur di belahan Bumi selatan. Saat ini matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa. Akibatnya semua tempat di Bumi memiliki panjang waktu siang dan malam yang sama.

Dikoreksi

     Untuk mengembalikan titik musim semi pada 21 Maret, Paus Gregorius XIII meniadakan tanggal 5 Oktober-14 Oktober 1582. Setelah tanggal 4 Oktober langsung diikuti tanggal 15 Oktober. “Hanya mengubah angka tidak mengubah harinya, “kata dosen sistem kalender Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung, Moedji Raharto.
     Selain itu, panjang satu tahun dikoreksi dari 365,25 hari menjadi 365,2425 hari. Ini dilakukan karena belakangan diketahui panjang satu tahun Matahari 365,2422 hari. Kelebihan 0,0078 hari baru terasa dalam jangka panjang. Setiap 128 tahun, jumlah hari kelebihan satu hari.
     Ketentuan tahun kabisat pun diubah. Jika semula tahun kabisat adalah tahun yang habis dibagi empat, sistem yang baru ditambah dengan ketentuan tahun yang habis dibagi 400 untuk tahun kelipatan 100.
     Untuk mengenang jasa Paus Gregorius XIII, kalender sistem baru ini dinamai kalender Gregorian. Kalender digunakan di seluruh dunia hingga kini.
     Namun, sisitem ini tidak diadopsi langsung oleh semua negara. Bahkan, Gereja Ortodoks di sejumlah negara tetap menggunakan sistem kalender Julian. Alhasil, waktu Paskah Gereja Ortodoks umumnya lebih lambat dibandingkan dengan Gereja Katolik atau Kristen Protestan.
     Jika  mengacu pada kalender Julian, Paskah Gereja Ortodoks jatuh antara 22 Maret-25 April. Namun jika dikonversi dalam kalender Gregorian, Paskah Gereja Ortodoks jatuh pada tanggal 3 April-10 Mei.


SUMBER: HARIAN KOMPAS, KAMIS, 28 MARET 2013 ; www.assa.org.au

Jumat, 15 November 2013

MOZAIK PERTUMBUHAN SASTRA DI INDONESIA

DATA BUKU :
-        Judul: Sastra Indonesia Awal: Kontribusi Orang Tionghoa
-        Penulis: Claudine Salmon
-        Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
-        Cetakan: I, Desember 2010
-        Tebal: 562 halaman
-        ISBN: 978-979-91-0294-2

OLEH: BANDUNG MAWARDI

     Ikhtiar menarasikan jejak sejarah sastra awal memang bisa mengejutkan, menyulut curiga, tetapi juga dapat melegakan kehausan pembaca.

     Penelusuran kontribusi dari kalangan Tionghoa Peranakan terhadap perkembangan sastra Indonesia awal ini seolah menguak misteri yang tersirat di dalam produksi buku-buku sejarah sastra yang sebelumnya sudah dilakukan oleh A Teeuw, HB Jassin, Bakrie Siregar, Ajip Rosidi, Sapardi Djoko Damono, dan Jacob Sumardjo.

     Lembaran sejarah sastra di Indonesia ingin disingkap dengan sorotan kritis dan reflektif oleh Claudine Salmon sehingga dia mengantar pembaca pada petualangan teks sastra, pengenalan biografi-biografi kecil, dan pemahaman latar zaman saat proyek literasi disemai di Indonesia pada abad ke-19 dan ke-20.

     Dua puluh esai dalam buku ini memunculkan pikat untuk pembayangan atas perkembangan sastra dari zaman ke zaman. Keberadaan surat kabar, industri buku, dan komunitas literasi memberi bukti tentang gairah sastra di Indonesia oleh kalangan pengarang dan pembaca Tionghoa Peranakan. Mereka menjadi pemula dari agenda penerjemahan-penyaduran sastra dari China dan Barat. Penulisan sastra dalam bentuk syair, cerita bersambung, drama, dan novel juga dipelopori merekasebagai konsekuensi modernisasi di Hindia Belanda. Sastra menjadi bagian dari perubahan sosial-kultural-politik, dan kalangan Peranakan menjalankan peran strategis untuk mengobarkan gairah literasi di negeri terjajah.

Informasi produksi dan perkembangan sastra sudah terekam dalam iklan-iklan yang muncul, tapi masih diselimuti misteri. Selain membuat penasaran, iklan juga memuat informasi tentang minat dan pergaulan masyarakat di Hindia Belanda dengan khazanah sastra dunia dan sastra China klasik. Iklan sastra menguak asal mula kesusastraan Melayu Tionghoa dalam bentuk cetakan, jumlah hasil penerjemahan roman Tionghoa dalam bahasa Melayu, dan model-model pendahulu kesusastraan Indonesia modern.

     Iklan itu ditulis oleh Ting Sam Sien di Semarang (1886) dalam bentuk syair Melayu. Ada 41 buku cerita ditawarkan dengan penjelsan dan rincian untuk kepentingan penjualan. Simaklah petikan iklan sastra ini: Banjak lah tabe hormat besrenta,/ Pada pembatja sekalian rata,/ dari hal segala boekoe tjerita,/ Njang ada terdjoewal di toko kita// Di bawah ini saja menbrita,/ Pada sekalian pembatja kita,/ Dari hal segala boekoe tjerita,/ Harganja djoega poen ada besrenta (halaman 70). Makna iklan adalah mengawali proses pengenalan roman dan penulisan sastra dalam unsur kelokalan. Kelahiran  Sitti Nurbaya (1922) oleh Marah Rusli kemungkinan turut dipengaruhi oleh jejak awal produksi buku cerita di kalangan Tionghoa Peranakan.

Sastra pemula

     Claudine Salmon menengarai, perkembangan usaha penerbitan dalam bahasa Belanda dan Melayu Tionghoa pada 1880-an merupakan momentum penting dalam sejarah kesusastraan Melayu di Jawa. Industri penerbitan adalah basis dalam pembentukan masyarakat literasi. Kondisi ini menjadi latar dari kelahiran novel Melayu Tionghoa Thit Liap Seng (Bintang Toedjoeh) oleh Lie Kim Hok. Diduga ini merupakan olah-campur dari dua novel Eropa: Klaasje Zevenster (J van Lennep, 1802-1868) dan Les Tribulations d’un Chinois en Chine (Jules Verne, 1828-1905). Penerbitan novel ini menjadi pemula daris sastra Melayu Tionghoa. Penemuan dan pengakuan ini memang jauh dari pengetahuan publik sastra karena datanya masih susah dijelaskan.

     Kerja penelitian Claudine Salmon dalam buku ini tampak menyajikan lebih banyak mozaik ketimbang sastra China Peranakan dalam bahasa Melayu (1985). Esai-esainya kentara memberikan multiprespektif untuk meletakkan dan memknai sastra dalam pelbagai konteks. Penulisan sebuah novel, profil dan aktivitas pengarang, industri percetakan, dan pers menjadi sumber-sumber informasi dalam pengayaan pemahaman sastra dan situasi zaman. Pembacaan dan penjelasan Claudine Salmon mirip pengumpulan serakan-serakan data untuk dinarasikan dengan naluri historis. Model ini mengesankan pembaca sanggup memasuki labirin sejarah sastra Indonesia awal dengan kegairahan dan kekhusukan.

     Uraian memikat tampil dalam esai “Masyarakat Pribumi Indonesia di Mata Penulis Keturunan Tionghoa (1920-1941)”. Esai ini menandai adanya limpahan pengetahuan melalui sastra untuk membaca dan mengenali konstruksi identitas, transformasi sosial-kultural, dan narasi politis dalam pengisahan. Novel-novel penulis keturunan Tionghoa sanggup merekam, mendefinisikan, dan menebar tendensi untuk memerkarakan kalangan pribumi. Aksara menjadi representasi dari lakon hidup pribumi. Kisah menjelma sebagai pengimajinasian hidup dan biografi kaum pribumi.

     Gambaran tentang kehidupan kaum priyayi dan pembaratan di Jawa dikisahkan dalam Boeat Apa Ada Doenia (1929) karya Njoo Cheong Seng. Model pendidikan ala Barat telah membuat kaum priyayi mengalami dilema secara kultural, sosila, ekonomi, dan politik. Pembaratan berlangsung dan mengalir dalam diri priyayi. Pemahaman atas nilai-nilai tradisional kejawaan bertarung dengan indoktrinasi nilai-nilai Barat melalui jalur pendidikan, pers, dan institusi politik. Contoh kecil ini memberikan pengertian bahwa konsentrasi dan kerja riset Claudine Salmon kerap dihadapkan pada keringat tafsiran karen kelangkaan sumber data.

     Buku ini pantas menjadi sandaran untuk kembali merenungi kronik sastra dan pemahaman publik terhadap kontribusi kaum Tionghoa Peranakan dalam pertumbuhan kesusastraan di Indonesia. Sejarah resmi sastra memang jarang memberi ruang untuk mereka. Pembahasan mendalam tentang signifikansi sastra dan geliat zaman melalui karya mereka juga jarang disuarakan. Claudine Salmon menyapa pembaca untuk melakukan petualangan kritis dalam membuka dan menulis lagi lembaran-lembaran sejarah sastra.

BANDUNG MAWARDI_Pengelola Jagat Abjad Solo
Sumber: Harian Kompas, Minggu, 19 Juni 2011        

Rabu, 13 November 2013

PELAJARAN DARI PAUS BENEDIKTUS XVI

Oleh F RAHARDI

        Mundurnya Paus Benediktus XVI terhitung 28 Februari 2013 mengingatkan dunia pada mundurnya Paus Gregorius XII, 4 Juli 1415. Ingatan terhadap Gregorius XII juga berarti ingatan kembali akan Skisma 1378-1417.
        Skisma (Skisma Barat) adalah perpecahan intern Gereja Katolik menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mendukung Takhta Kepausan di Avignon, Perancis, yang terdiri dari negara Perancis, Aragon, Kastil dan LeÏŒn (Wilayah Otonomi di Spanyol), Siprus, Burgundia, Savoy, Napoli, dan Skotlandia.Kelompok kedua pendukung Takhta Kepausan di Roma yang terdiri dari Denmark, Inggris, Flandria (Belgia), Kekaisaran Romawi Suci (Takhta Kepausan Roma), Hongaria, Italia Utara. Irlandia, Norwegia, Polandia, dan Swedia,
        Takhta Kepausan di Avignon waktu itu dipimpin Benediktus XIII dan Takhta Kepausan di Roma di pimpin Gregorius XII. Selain dua paus itu, selama Skisma masin ada dua paus lagi : Aleksander V (1409-1910) dan Yohanes XXIII (1410-1414) yang dipilh Dewan Kardinal dari dua kelompok dalam Konsili Pisa 1409.
        Hingga saat mundurnya Gregorius XII tahun 1415 Gereja Katolik puya tiga paus : Benediktus XIII di Avignon, Gregorius XII di Roma, dan Yohanes XXIII di Florensia. Konflik intern Gereja Katolik ini berakhir dengan diselenggarakannya Konsili Konstanz (selatan Jerman) pada 16 November 1414-22 April 1418. Pada awal konsili, Dewan Kardinal dari dua kelompok berhasil membujuk Yohanes XXIII mengundurkan diri.
        Nama Yohanes XXIII kemudian dipakai secara resmi oleh Paus ke-261 (28 Oktober 1958-3 Juni 1963). Para paus Avignon periode Skisma, Aleksander V dan Yohanes XXIII, tidak diakui Gereja Katolik, dan disebut sebagai anti paus. Selama Konsili Konstanz, Paus Gregorius XII juga mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan kepada konsili. Pada 1415-1417 Takhta Kepausan kosong sampai terpilihnya Paus Martinus V tahun 1417 dan berakhirlah Skisma.
        Mundurnya Paus Gregorius XII dan penyerahan kekuasaan ke Konsili Konstanz dianggap telah berhasil menyelamatkan Gereja Katolik dari perpecahan. Ternyata mundurnya Gregorius XII dalam Konsili Konstanz hanya ibarat analgesik, yang mampu menghilangkan rasa sakit tanpa menyembuhkan penyakit itu sendiri. 
  
Makin menguat

        Korupsi dan kekerasan terhadap kemanusiaan akibat penyatuan kekuasaan agama dengan negara terus berlangsung sepanjang abad ke-15. Ini bukan hanya terjadi pada Gereja Katolik, melainkan juga pada Kekaisaran Ottoman, yang waktu itu masih beribukota Adrianopel, dan dianggap representatif mewakili Islam. Kekecewaan dan ketidakpuasan rakyat terhadap kekuasaan negara dan kekuasaan agama makin menguat. Secara ideologis, kritik paling tajam dilontarkan Machiavelli.
        Melalui Il Principe (1513), Machiavelli menunjukkan, kekuasaan negara harus dipisahkan dari kekuasaan agama (desakralisasi kekuasaan negara). Machiavelli dikritik karena secara rinci menunjukkan cara mempertahankan kekuasaan negara dengan cara-cara yang melanggar norma, etika, dan kemanusiaan. Namun, justru itulah makna desakralisasi kekuasaan. Kalau mau berbuat dosa, janganlah melalui (atau atas nama) lembaga keagamaan.
        Meski selesai ditulis tahun 1513, Il Principe baru diterbitkan tahun 1532, saat Machiavelli telah wafat. Penerbitan Il Principe tahun 1532 seperti sia-sia. Reformasi Gereja Katolik (pemisahan Kristen Protestan dari Gereja Katolik) sudah terjadi.
        Tahun 1521, Gereja Katolik Jerman memisahkan diri dari Vatikan akibat ekskomunikasi terhadap Pastor Martin Luther. Kemudian John Calvin di Perancis (sekarang Swiss) tahun 1530 memisahkan diri dari Vatikan dan mendirikan Gereja Kalvinis. Tahun 1534, menyusul Gereja Katolik Inggris menyatakan pisah dari Vatikan menjadi Anglikan.

Negara Agama

        Pemisahan Gereja Katolik Inggris dari Vatikan bukan semata-mata akibat Henry VIII, melainkan karena rakyat gerah dengan korupsi dan kesewenangwenangan kekuasaan negara yang menyatu dengan kekuasaan agama. Di Indonesia, Gereja Kristen dengan nama daerah, misalnya Gereja Kristen Jawa, Sunda, Manado, beraliran Kalvinis. Sebagai jajahan Belanda, Gereja Kalvinis diberi prioritas utama masuk Indonesia. Gereja Katolik Belanda banyak yang jadi Kalvinis akibat penguasaan Perancis atas Belanda tahun 1795-1814.
        Gereja Lutheran di Indonesia (Huria Kristen Batak Protestan, HKBP) tumbuh tanpa campur tangan Pemerintah Hindia Belanda, sementara Anglikan tak berkembang. Gereja Anglikan di Jakarta berada di selatan Patung Pak Tani.
        Setelah reformasi, gereja terus tersegmentasi menjadi ratusan, baik pemisahan gereja hasil reformasi, Gereja Katolik, maupun Ortodoks. Meski terlambat, Gereja Katolik mau introspeksi pascareformasi dengan penyelenggaraan Konsili Trent (Italia), antara 1553 dan 1569. Banyak perubahan dihasilkan Konsili Trent. “Penemuan” benua baru (Amerika) dan eksplorasi ke selatan Afrika serta pelayaran ke Asia mengakibatkan perhatian Gereja Katolik tertuju ke benua baru itu.
        Kelahiran Tarekat Imam Katolik Serikat Jesus pada 1540 serta aktivitas misi antara lain juga diakibatkan gerakan Kontra Reformasi. Gereja Katolik terus berubah , terutama dengan melepaskan diri dari kekuasaan negara. Perang Dunia I dan II membantu perubahan ini. Takhta Kepausan (Kekaisaran Romawi Suci) dengan wilayah seluruh Eropa runtuh, tinggal menjadi negara kota.
        Meski masih berstatus negara, sekarang Vatikan hanya berwilayah 0,44 kilometer persegi dengan jumlah penduduk 836 jiwa. Paus lebih berfungsi sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik dan bukan penguasa Kekaisaran Romawi Suci. Negara agama pada dasarnya hanyalah pengelabuan publik bahwa penguasa boleh berbuat apa saja, bukan atas nama rakyat melainkan atas nam Tuhan.
        Benediktus XVI, paus ke-265 ini, memberi pelajaran bahwa kekuasaan keagamaan pun tak harus dipegang seumur hidup. Gregorius XII mundur sebagai Paus pada 1415. Setelah 60 Paus, selang 598 tahu, Benediktus XVI mengingatkan kembali tentang kegagalan negara agama, juga tentang kekuasaan keagamaan yang tak harus dikukuhi sampai mati.

Penulis : F RAHARDI (Sastrawan)

Sumber : KOMPAS, SABTU, 23 FEBRUARI 2013

Senin, 11 November 2013

JEJAK KEJAYAAN PERDAGANGAN PALA DI PULAU RUN

Pada awal abad ke-16 hingga akhir abad ke-17, Pulau Run menjadi rebutan Inggris dan Belanda. Dalam buku Indonesia Banda, Colonialism and Its Aftermath in the Nutmeg Island (1983), Willard A Hanna menyebutkan, Portugis adalah negara yang paling awal menguasai Kepulauan Banda, pada 1511. Namun sekitar tahun 1605, Inggris melalui Perusahaan Hindia Timur Britania (East India Company/EIC) merebut Pulau Run dan Ai, pulau kecil di bagian barat pulau Banda. Run dan Ai pun menjadi daerah pertama bagian dari jajahan Inggris. Karena itu gelar penuh Raja James I pada waktu itu adalah Raja Inggris, Skotlandia, Irlandia, Perancis, Puloway (Ai), dan Puloroon (Run).

Pada saat bersamaan, Belanda lewat Kongsi Dagang Hindia Timur (VOC) di bawah Laksamana Van der Hagen mulai menancapkan monopoli pedagangan rempah-rempah dengan mengusir Portugis dari Kepulauan Banda, kecuali Pulau Run dan Ai. Selama puluhan tahun, Pulau Run yang dikuasai Inggris menjadi duri dalam daging dalam impian Belanda memonopoli perdagangan pala.

Pada awal abad ke-17, nilai 1 gram pala lebih mahal ketimbang 1 gram emas. Karena itu, Run menjadi pertaruhan terakhir Belanda untuk memonopoli penuh perdagangan pala.

Hanya saja, keganasan ombak Laut Banda menjadi kendala utama Belanda dalam usaha merebut Pulau Run.  Dalam beberapa kesempatan percobaan serangan, Belanda tak pernah berhasil mendekat ke pulau tersebut.

Akhirnya tentara VOC di masa Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen pada tahun 1621 berhasil mengusir Inggris dari Run. Serangkaian perjuangan heroik sepasukan kecil Inggris mempertahankan Run, digambarkan secara dramatis oleh Giles Milton dalam novel Nathaniel’s Nutmeg: How One Man’s Courage Changed the Course of History (1999).

Armada Inggris lainnya tetap berupaya mengganggu hegemoni Belanda. Perebutan berdarah Pulau Run akhirnya dibawa Inggris ke meja perundingan. Pada 1667 dalam Traktat Breada, Belanda rela menukar salah satu wilayah kolonialnya, yakni Nieuw Amsterdam di Pulau Manhattan, Amerika Serikat, dengan Pulau Run.

Ironisnya, Nieuw Amsterdam yang oleh Duke of York (James II) diganti namanya menjadi New York, kemudian berkembang menjadi pusat peradaban modern dunia. Sementara Run justru tersisih , terisolasi, dan makin dilupakan.

******************************************************************************************************************************************************************
Dalam buku yang berbeda yang ditulis oleh Francois Valentyn (4 jilid) cetakan abad ke-18 dikatakan :

"Abad ke-17 saat bangsa Eropa dengan semangat gold, gospel, dan glory mencari pusat peradaban dunia (Heyden Park). Di mulai saat VOC menemukan Run Island (Pulau Harta) di Maluku yang kaya akan rempah-rempah. Kemudian, mereka menganggap Run Island sebagai pusat peradaban dunia. Belakangan, Inggris dan Belanda berselisih: Berdasarkan perjanjian Breda, pada 1667, Belanda diharuskan menyerahkan jajahannya di Amerika (Manhattan) kepada Inggris. Sebagai kompensasi, Inggris menyerahkan Suriname ke Belanda. Manhattan inilah yang kemudian menjelma menjadi pusat peradaban dunia.

Jumat, 08 November 2013

BOSSA NOVA

Bossa Nova artinya tren baru. Bossa Nova lahir di Rio de Janeiro, Brasil, awal 1960-an. Eksponennya antara lain Joao Gilberto dan Antonio Carlos Jobim.

Aliran musik bossa nova memang lentur untuk menampung karya dari mana saja dan kapan saja karya itu dibuat. Lagu “Fly Me to the Moon" misalnya, digubah Bart Howard tahun 1954 atau sebelum bossa nova muncul. Lagu itu masuk standar bossa nova setelah ratu bossas Astrud Gilberte membawakannya. Akan tetapi, “Fly Me to the Moon” juga milik jazz swing, terlebih setelah Frank Sinatra melantunkannya.

Gaya bernyanyi bossa nova cenderung dibawakan dengan lembut, natural, dan tidak mengandalkan vibrasi. Gaya bernyanyi tanpa vibrasi semacam itu mengacu pada karakter vokal Astrud Gilberto yang dulu adalah istri Joao Gilberto. Penyanyi itu pada awal 1960-an populer lewat lagu “Girl from Ipanema”, yang menjadi lagu wajib bossas.

Seperti diketahui, lagu-lagu bossa nova karya komponis Brasil banyak ditulis dalam bahasa Portugis, termasuk “Garota de Ipanema” atau “Girl from Ipanema”.

NUSANTARA DALAM BENTANGAN WASTRA

Kebudayaan Indonesia terutama kain adatnya sangat beragam. Betapa kain Indonesia selain mencerminkan keragaman suku bangsa , juga menunjukkan teknik pembuatan yang tinggi, makna filosofis yang dalam, dan motifnya sekaligus melambangkan fungsi.

Untuk orang Batak saja, misalnya ada motif ulos yang khusus ditenun untuk upacara kematian atau perkawinan. Ada juga yang diberikan kepada bayi yang baru lahir. Adapun di Palembang ada kain selendang yang dipakai oleh janda yang siap menikah lagi sehingga selendangnya disebut “Janda Berhias”. Di Pasemah, Bengkulu, dahulu ada jaket yang hanya dipakai oleh perempuan yang belum menikah. Di Lampung pernah ada motif-motif yang hanya boleh dipakai oleh kaum bangsawan. Masyarakat yang memakai kain dengan motif yang bukan haknya akan didenda. Di batik pun motif parang rusak adalah salah satu motif yang dulu hanya boleh dipakai kaum ningrat Jawa.

Kain adat dari suku Iban di Kalimantan Barat tidak banyak dikenal meskipun motif maupun tenunan ikatnya sangat bagus. Motif kain Iban berupa simbol-simbol yang sulit diterjemahkan, misalnay motif lintah, tapi sama sekali tidak berbentuk lintah. Atau motif rusa juga tidak berbentuk rusa karena binatang itu dilambangkan dengan motif yang menyerupai tanduk.


Dalam proses menenun, orang suku Iban tidak boleh sembarangan. Mereka harus bermimpi dulu didatangi Dewi Kumang atau Dewi Tenun. Mereka khawatir kalau sembarangan menenun bisa gila atau bahkan meninggal dunia.

KEARIFAN SUMPIT SUKU DAYAK

Menyipet atau menyumpit bagi masyarakat Dayak adalah kebanggaan karena dulu para lelaki bisa mendapatkan lauk bagi keluarga dari berburu hewan di hutan. Sumpit sebagai senjata sebenarnya ada di banyak daerah, bahkan sejumlah negara. Dalam buku Sumpitan Koleksi Museum Kalteng, Proyek Pengembangan Permuseuman Kalteng Tahun 1980-1981 disebutkan, Robert FG Spier dari Universitas Missouri menyatakan, beberapa suku primitif di Amerika Tengah, Amerika Selatan, Filipina, dan Asia Tenggara lain menggunakan senjata tiup (blowgun) untuk berburu.

Dalam buku Borneo 1843 terbitan Bentara Budaya Yogyakarta tahun 2010 disebutkan hasil penelitian Dr CALM Schwaner asal Belanda di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan tentang kehidupan masyarakat di Sungai Kahayan dan Barito. Penelitian Dr CALM Schwaner dalam Beschruving van Het Stroomgebied van Den Barito jilid 1 dan 2 itu, seperti dikutip Borneo 1843, memuat gambar litografi karya CW Mieling, antara lain beberapa orang Dayak di pinggir perkampungan yang memegang sumpit.

Mengenai asal muasal penggunaan sumpit, buku Sumpitan Koleksi Museum Kalteng menyebutkan beberapa versi, antara lain seorang pandai besi mendapati bambu (puputan) yang dipakai meniup api tersumbat. Ia kemudian meniupnya sekuat tenaga sehingga sumbatannya terlempar keluar. Ada juga kisah peniup seruling (serunai) yang lubangnya tersumbat dan kemudian dia meniupnya. Ada yang yang menuturkan sumpit hasil kreasi pemburu saat melihat buaya menyemprotkan air ke monyet. Dari mana pun asal dan bagaimana muasal penggunaannya, sumpit sudah sangat lama menjadi senjata orang Dayak.

Untuk kepentingan berburu, ujung anak sumpit (damek) yang lancip itu biasa direndam dalam racun dari getah tumbuhan ipu atau siren yang sangat mematikan. Binatang buruan yang tertancap di ujung damek dipastikan akan mati dalam waktu 30 detik hingga 3 menit. Bagian daging di sekitar damek menancap akan berwarna biru dan harus dibuang karena berbahaya jika termakan manusia.

Karena begitu mematikan, ditambah lagi dengan cara penggunaannya yang hanya berbunyi “sett..., dup”, tentara Belanda dulu diberitakan sangat takut menghadapi sumpit Dayak dibandingkan dengan senjata api. Peluru yang bersarang di dalam tubuh bisa dioperasi, luka bekas tembakan bisa disembuhkan, tetapi terkena anak sumpit beracun bisa dipastikan mati.

Karena begitu mematikannya anak sumpit beracun itu, di masyarakat Dayak terdapat juga pantangan menggunakan damek beracun untuk menyumpit manusia. Sekali damek mengenai manusia, dikatakan bahwa damek yang tersisa akan kehilangan “kesaktiannya”. Itulah kearifan lokal agar manusia tak saling bunuh.

Kearifan lokal juga tercermun dari filosofi pembuatan sumpit yang butuh ketelatenan dan kesabaran untuk mengebor (membuat) lubang berdiameter sekitar 1 sentimeter dengan panjang 1,2-2 meter di dalam kayu ulin yang keras itu berbulan-bulan.  

POTRET KEHIDUPAN SUKU BADUY

     Mendengar nama Baduy, yang melekat dalam pikiran masyarakat umum adalah orang yang berpakaian khas hitam-hitam, memakai ikat kepala, serta golok yang diikat di pinggang. Kalau bepergian keluar wilayahnya, mereka berjalan kaki tanpa memakai alas kaki, baik sandal ataupun sepatu. Sekilas tampak menakutkan dan menurut cerita, mereka memiliki ilmu-ilmu supranatural yang hebat. Namun anggapan itu tidak semuanya benar jika telah mengunjungi Baduy Luar maupun Baduy Dalam.
     Secara geografis, Baduy yang berjumlah 52 perkampungan, termasuk ke dalam wilayah Desa Kanekes, Kecamatan Leuwi Damar, Kabupaten Lebak. Luas keseluruhan desa 5.108 hektare, terdiri atas 3.000 ha hutan lindung dan 2.108 ha lahan pemukiman penduduk. Dari data statistik hasil sensus tahun 2000, penduduk Baduy berjumlah 7.317, yaitu 3.776 orang laki-laki dan 3.641 orang perempuan.
              Menuju lokasi perkampungan orang Baduy, kita harus berjalan kaki melewati jalan tanah setapak yang naik turun dan lereng-lereng bukit curam. Tentunya harus ekstra hati-hati untuk menghindari kecelakaan tak terduga. Terlebih saat musim hujan karena jalanannya licin.
              Pada umumnya, pemukiman mereka berada di lereng-lereng bukit, lembah yang ditumbuhi pohon-pohon besar, atau di dekat dengan sumber mata air atau aliran sungai. Ada lima anak sungai yang mengalir ke wilayah perkampungan Baduy, yaitu Cimangseuri, Ciparahhiang, Cibeueung, dan Cibarani yang semua berinduk ke Sungai Ciujung. Perumahan adat Baduy Luar berbentuk rumah panggung, atapnya terbuat dari daun rumbia, Sedangkan lantai serta dinding rumah dari bambu.
     Memasuki wilayah Baduy Dalam ada aturan-aturan adat yang harus dipatuhi. Aturan tersebut di antaranya tidak boleh menggunakan barang-barang elektronik, tidak boleh membawa senjata tajam, mencuci atau mandi tidak boleh menggunakan sabun, dan tidak boleh membawa minuman keras.
     Mata pencaharian utama orang Baduy adalah Bertani. Mereka menanam padi huma, palawija, dan membuat gula aren. Oleh karena itu, saat memasuki pinggiran perkampungan Baduy Dalam terlihat rumah-rumah panggung kecil yang disebut leuit (lumbung padi). Konon padi bisa bertahan puluhan tahun jika disimpan dalam leuit itu. Masyarakat Baduy Dalam memiliki prinsip, pantang menjual padi atau beras sekalipun ke tetangga. Sebagai gantinya mereka melakukan barter atau membelinya ke luar Desa Kanekes meskipun sekarang sudah ada pedagang keliling yang datang ke wilayah Baduy.
     Orang Baduy Dalam sering disebut Urang Tangtu, Urang Kajeroan, atau Urang Girang. Wilayahnya meliputi tiga kampung, yaitu Cibeo disebut Tangtu Parahiang, Cikeusik disebut Tangtu Pada Ageng, dan Cikertawarna disebut Tangtu Kadu Panjang. Tiap kampung Baduy Dalam dipimpin oleh seorang Puun, yaitu tokoh masyarakat yang tidak boleh pergi atau berkunjung ke luar Desa Kanekes.
     Menurut penuturan Ayah Mursid, seorang Jaro Tangtu yang mewakili Puun Janteu untuk menerima tamu atau pengunjung, ada beberapa upacara adat yang sering dilaksanakan, yaitu adat kelahiran yang dibantu paraji (dukun beranak). Setelah bayi berusia beberapa minggu, orang tua bayi memberi nama yang berdekatan dengan nama kedua orang tuanya. Kalau laki-laki diberi nama yang berdekatan dengan sang ibu. Misalnya, ibunya bernama Sarce, maka nama anaknya Sarmad. Seandainya yang lahir itu anak perempuan, nama sang anak akan berdekatan dengan nama ayah. Setelah bayi mencapai usia 40 hari digelar upacara adat yang disebut mulangkeun angir  yaitu memberikan persembahan kepada paraji berupa gula, beras, dan dua ekor ayam.
              Upacara lainnya adalah upacara kematian. Upacara ini melalui empat tahap, yaitu dimandikan, dikafani,diajikeun (didoakan) oleh keluarga dan kerabat, dipimpin oleh penghulu, dan terakhir dikuburkan dengan posisi kepala di sebelah barat menghadap ke selatan. Setelah itu, ada upacara selamatan selama tujuh hari di rumah yang ditinggalkan.
     Dalam mencari jodoh, remaja Baduy tidak boleh sembarangan, khususnya di Baduy Dalam, semuanya diatur oleh orang tuanya. Jika kedua orang tuanya sudah merasa cocok, mereka harus melaporkan kepada juru ramal untuk menentukan pelaksanaan pernikahan. Waktu antara kesepakatan dan pelaksanaan pernikahan biasanya lebih dari satu tahun. Selama kurun waktu tersebut kedua calon mempelai pengantin dididik cara berumah tangga yang baik.
     Dalam proses pernikahan, Puun bertindak sebagai penghulu yang juga mewakili wali mempelai wanita untuk menikahkan anaknya. Artinya, orang tua mempelai perempuan mewakilkan kepada Puun untuk menikahkan anaknya. Mahar atau mas kawinnya adalah uang tunai berupa uang logam dalam sebuah kantong sebesar Rp 2.500,00 dan sebuah cin-cin emas atau perak yang beratnya bervariasi.
     Peranan Puun sebagai bagian dari struktur adat dalam kehidupan sehari-hari amatlah penting, khususnya dalam pengambilan keputusan menyangkut kepentingan umum. Pucuk pimpinan dari struktur adat dipimpin oleh Puun Tri Tunggal, yaitu Puun Sadi di Kampung Cikeusik, Puun Janteu di Kampung Cibeo, dan Puun Kiteu di Cikertawarna.
     Puun dipilih berdasarkan garis keturunan atau ikatan darah, seperti di kerajaan. Wakil Puun disebut Jaro Tangtu yang bertugas sebagai juru bicara dengan pemerintahan desa, pemerintahan daerah atau pemerintahan pusat. Untuk kelancaran tugas, Puun dibantu oleh Baresan Salapan (sembilan orang) untuk Cibeo dan Baresan Tujuh untuk Cikertawarna, yang semuanya merupakan aparat desa. Untuk bidang keamanan, Puun dibantu oleh girang Seurat.
     Di Baduy Dalam, ada yang disebut dengan tangkesan, yakni orang yang memberikan surat keputusan pengangkatan dan pemberhentian kepada Puun atau pemimpin adat lainnya. Tangkesan dan Tanggungan dibantu oleh Jaro Pamerintah serta kokolot yang berada diwilayah Baduy Luar.
     Suku Baduy mengenal struktur pemerintahan desa yang dipimpin Kepala Desa Kanekes. Dalam istilah Baduy disebut Jaro Pamerintah dengan kewenangan sangat terbatas. Bedanya, Kepala Desa Kanekes tidak dipilh oleh masyrakat, tetapi diajukan oleh Jaro Tanggungan dan Baris Kolot yang diajukan kepada Puun Tri Tunggal. Selanjutnya, diadakan musyawarah untuk memutuskan orang yang pantas dijadikan kepala desa sesuai dengan kriteria Puun.
     Pandangan hidup orang Baduy secara filosofi cukup dalam, terutama dalam menjaga kelestarian alam sekitar. Ketika memberi sesuatu kepada orang Baduy baik berupa uang atau barang harus berlandaskan keridaan dangan selalu mengatakan “ sing rido nya “.

( Sumber : Pikiran Rakyat, 31 Desember 2005 )