Rabu, 06 November 2013

SIE DJIN KOEI

Sie Djin Koei (ejaan sekarang Si Jin Kui) adalah komik cerita silat China dalam versi bahasa Hokian (bahasa Mandarin : Xue Ren-gui) yang bertutur tentang kisah seorang Jenderal yang sangat perkasa di era Dinasti Tang. Cerita sejarah bercampur legenda China itu dikomikkan oleh Siauw Tik Kwie  alias Oto Suastika, orang Solo yang sama sekali (pada waktu menggambar komik itu selama 7 tahun nonstop untuk majalah Star Weekly) belum pernah ke China (baru pada akhir hidupnya Oto mengunjungi China). Anehnya, apa yang dilukiskan Oto Suastika (yang dikenal juga sebagai Ki Oto Suastika karena beliau penganut filsafat Ki Agung Suryo Mentaram) sangat mirip dengan keadaan sesungguhnya di negeri China sendiri. Jadi mirip dengan Karl May, penulis buku tentang Winnetou, pahlawan Indian Amerika, yang selama hidupnya juga tidak pernah ke Amerika.

Sie Djin Koei bukan hanya cerita komik di majalah saja yang kemudian diterbitkan sebagai buku komik, tetapi cerita itu juga dapat disaksikan pula dalam bentuk pertunjukan Wayang Potehi. Biasanya pada waktu-waktu tertentu seperti menjelang Cap Go Meh, atau ada acara sembahyangan, kelenteng di daerah Pecinan mempertontonkan wayang potehi.

Cerita Sie Djin Koei selain dipertontonkan dalam bentuk wayang potehi, juga ditampilkan dalam versi Wayang Tavip, yaitu teknik wayang terkini yang diciptakan oleh seorang dalang yang bernama Tavip (seorang pibumi asli yang lahir tahun 1964, ketika Bung Karno mengucapkan pidato “Tahun Vivere Pericoloso atau disingkat Tavip).

Tokoh Shie Djin Koei sendiri mempunyai nama Jawa yaitu Sudiro, sehingga kisah Shie Djin Koei dikenal baik oleh masyarakat Jawa.


Keterangan :
1.   Wayang Potehi : Wayang boneka yang dimainkan dengan jari-jari tangan seorang dalang. Wayang Potehi dibawakan dalam bahasa Indonesia campur Hokian, dengan iringan musik kendang dan perkusi sejenis simbal khas China, lengkap dengan suluk (narasi yang dinyanyikan ) dalam bahasa China.
Wayang Potehi pernah dilarang selama pemerintahan Orde Baru.
2.   Wayang Tavip : Teknik wayang kontemporer yang diciptakan oleh seorang dalang yang bernama Tavip.
3.   Dalang Tavip : Seorang pibumi asli yang lahir tahun 1964, ketika Bung Karno mengucapkan pidato “Tahun Vivere Pericoloso atau disingkat Tavip. Tavip menyelesaikan pendidikan strata-1-nya di ISI (Institut Seni Indonesia) Bandung dan menamatkan strata-2-nya di ISI Yogyakarta.
Ia membuat sejenis wayang kulit, tetapi dari balik layar penonton bisa menyaksikan wayang-wayang itu dalam tampilan full color, berbeda dengan wayang kulit purwa yang hanya terlihat sebagai bayangan hitam saja. Musik nya akapela (mulut) saja tanpa gamelan sama sekali. Hanya ada kotak dan kecrek untuk dalang memberi aksentuasi pada cerita (seperti wayang kulit biasa). Tim akapela ada beberapa orang yang tugasnya adalah menyanyi, bertepuk tangan, dan terkadang berdialog atau mengintervensi monolog dalang. Dengan demikian wayang Tavip terkesan lucu dan menyegarkan.

Lakon wayang Tavip bisa cerita apa saja, bahkan bisa dipesan. Misalnya cerita riwayat hidup seseorang atau tentang keluarga. Wayang-wayangnya akan dibuat khusus untuk menggambarkan tiap tokoh dalam cerita itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar