Dan dengan pot-pot bunga
betapa asingnya Kita
Dan masa-masa
cintamu. Hanyalah onggokan. Puntung rokok di lantai. yang dingin .
Selamat tinggal
mimpi.Ini bukan salam perpisahan karena kelak aku jemput kau kembali.
Dan Titi telah semakin
tua. Meninggalkan masa kanak-kanaknya.Seakan cairan lilin. yang mengental. Jadi
malam.
Bunga-bunga
sudah berguguran. Tangkai dan kelopaknya. Pohon-pohon kering. Dan jendela jadi
kusam. Seperti senja bakal tenggelam.
Kita telah menjadi sekedar kenangan. Lembaran
asing pada buku harian. Seperti tak pernah kautuliskan. Peristiwa itu.
Kita begitu dekat .Dalam gelap Kini aku nyala
Dalam lampu padammu
Tuhan, Kita
begitu dekat Seperti angin dan arahnya.
Tuhan, Kita begitu dekat Seperti kain
dengan kapas Aku kapas dalam kainmu.
Tuhan, Kita begitu dekat Sebagai api dengan
panas Aku panas dalam apimu.
Ada. Tapi tak ada kucium wangi kainmu
sebelum pergi
Tak ada. Tapi langkah gerimis bukan
sendiri
Ada yang mengisah kita, bumi bisik-bisik ini
Masih angin yang dulu Meniup helai-helai
beringin
Mencampakkan tubuh-tubuh renta Pada
rerumput dingin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar