Jumat, 08 November 2013

NUSANTARA DALAM BENTANGAN WASTRA

Kebudayaan Indonesia terutama kain adatnya sangat beragam. Betapa kain Indonesia selain mencerminkan keragaman suku bangsa , juga menunjukkan teknik pembuatan yang tinggi, makna filosofis yang dalam, dan motifnya sekaligus melambangkan fungsi.

Untuk orang Batak saja, misalnya ada motif ulos yang khusus ditenun untuk upacara kematian atau perkawinan. Ada juga yang diberikan kepada bayi yang baru lahir. Adapun di Palembang ada kain selendang yang dipakai oleh janda yang siap menikah lagi sehingga selendangnya disebut “Janda Berhias”. Di Pasemah, Bengkulu, dahulu ada jaket yang hanya dipakai oleh perempuan yang belum menikah. Di Lampung pernah ada motif-motif yang hanya boleh dipakai oleh kaum bangsawan. Masyarakat yang memakai kain dengan motif yang bukan haknya akan didenda. Di batik pun motif parang rusak adalah salah satu motif yang dulu hanya boleh dipakai kaum ningrat Jawa.

Kain adat dari suku Iban di Kalimantan Barat tidak banyak dikenal meskipun motif maupun tenunan ikatnya sangat bagus. Motif kain Iban berupa simbol-simbol yang sulit diterjemahkan, misalnay motif lintah, tapi sama sekali tidak berbentuk lintah. Atau motif rusa juga tidak berbentuk rusa karena binatang itu dilambangkan dengan motif yang menyerupai tanduk.


Dalam proses menenun, orang suku Iban tidak boleh sembarangan. Mereka harus bermimpi dulu didatangi Dewi Kumang atau Dewi Tenun. Mereka khawatir kalau sembarangan menenun bisa gila atau bahkan meninggal dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar